Moana (2016) Subindo Di pulau Motunui, yang terletak di kawasan Polinesia, masyarakat hidup dengan percaya kepada Dewi Te Fiti, dewi pencipta kehidupan yang memberikan kekuatan melalui batu pounamu yang berfungsi sebagai jantungnya. Namun, segala keharmonisan itu mulai terganggu ketika Maui, dewa setengah manusia yang juga penguasa lautan, mencuri jantung Te Fiti untuk memberikan kekuatan penciptaan kepada umat manusia. Kejadian ini memicu kerusakan besar, menghancurkan Te Fiti, dan memunculkan Te Ka, iblis vulkanik yang ingin merebut jantung Te Fiti. Dalam pertempuran yang dahsyat, Maui terlempar jauh, kehilangan jantung dan pancing raksasa miliknya yang kini tenggelam di kedalaman lautan.
Setelah seribu tahun berlalu, Moana, putri kepala suku Tui dari Motunui, dipilih oleh lautan untuk mengembalikan jantung Te Fiti dan memulihkan keseimbangan yang telah hilang. Meski demikian, Tui, sang ayah, berusaha keras untuk melindungi Moana dan menjauhkannya dari laut, meyakinkannya bahwa tugasnya adalah memimpin pulau, bukan berlayar di lautan yang penuh bahaya. Keadaan semakin genting ketika pulau Motunui diserang kutukan yang mengeringkan tanah dan membuat hasil tangkapan ikan menyusut drastis. Moana merasa adanya panggilan untuk menyelamatkan pulau dan berusaha pergi mencari tahu penyebabnya, namun Tui melarangnya. Meski demikian, Moana tak bisa menahan rasa ingin tahunya, dan ia pun pergi menaklukkan karang laut, meski akhirnya terdampar kembali ke Motunui.
Di saat keputusasaannya, Moana bertemu dengan neneknya, Tala, yang menunjukkan gua rahasia tempat kapal-kapal leluhur disembunyikan. Tala mengungkapkan bahwa dahulu, masyarakat Motunui adalah pelayar ulung, namun mereka berhenti melaut setelah Maui mencuri jantung Te Fiti. Tala memberitahunya bahwa hanya dengan mengembalikan jantung tersebut, kegelapan Te Ka yang meracuni pulau akan bisa teratasi. Sebelum Tala meninggal, dia mendorong Moana untuk melanjutkan perjalanan demi menemukan Maui dan memulihkan keseimbangan alam.
Malam itu, Moana memutuskan untuk berlayar menggunakan camakau yang ditemukan di gua. Ia berhadapan dengan topan besar yang menghantam perahunya, namun akhirnya terdampar di sebuah pulau misterius dan bertemu dengan Maui, dewa yang sebelumnya mencuri jantung Te Fiti. Maui yang sombong dan tidak ingin mengembalikan jantungnya menolak permintaan Moana. Namun, Moana berhasil meyakinkan Maui untuk membantu, dan bersama-sama mereka memulai perjalanan menuju pulau Te Fiti.
Di pulau Te Fiti, mereka diserang oleh Te Ka, iblis vulkanik yang menghalangi jalan mereka. Ketika Moana mendesak untuk terus maju, Maui kehilangan semangat, takut jika ia kembali berhadapan dengan Te Ka tanpa pancingnya, ia akan kehilangan kekuatannya. Kecewa, Maui meninggalkan Moana, namun dengan harapan besar, Moana meminta bantuan dari lautan. Lautan pun mengambil jantung Te Fiti dan memberikan Moana keberanian untuk melanjutkan misinya. Roh Tala muncul dan memberi Moana dorongan terakhir untuk menemukan panggilan sejatinya.
Dengan keberanian dan tekad yang kuat, Moana akhirnya kembali berlayar menuju Te Ka dan berhasil mengembalikan jantung Te Fiti, yang ternyata adalah Te Ka itu sendiri—dewi Te Fiti yang telah hancur tanpa jantungnya. Setelah jantung dikembalikan, Te Fiti sembuh, dan lautan serta pulau-pulau yang terjangkit kutukan kembali pulih. Maui yang merasa bersalah meminta maaf kepada Te Fiti, dan sebagai imbalannya, Te Fiti mengembalikan pancingnya dan memberikannya perahu baru untuk Moana.
Moana kembali ke Motunui, di mana ia disambut dengan hangat oleh orangtuanya. Kini, Moana siap untuk melanjutkan peran pentingnya sebagai kepala suku, memimpin masyarakatnya dengan kebijaksanaan yang baru ditemukan. Ia mengajak orang-orang Motunui untuk kembali berlayar dan menemukan dunia luar, mengembalikan tradisi leluhur sebagai pelayar ulung.
